mediatasik.com
Sidang Terbuka Senat Universitas Siliwangi dalam
rangka Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Siliwangi, yang dilaksanakan di
Aula Rektorat Lt. 2 Unsil yang dihadiri, Sekretaris Dirjen Penguatan Inovasi Kemristek
Dikti DR. Hadirin Suryanegara, MAP., Rektor Unsil Prof. Dr. Ir. H.Rudi Priyadi,
MS., Para Pimpinan Perbankan, Senat/Anggota, Wakil Rektor, Kepala Biro dan
Kepala satua Pengawas Internal di Lingkungan Unsil Tasikmalaya, Unsur Muspida,
TNI, Polri, dan para undangan, (3/11/2016). Dengan Tema “Bahan Bakar Dan
pestisida dari hasil dan limbah tanaman”.
Sementara itu,
Guru Besar Tetap Unsil Prof. Dr., Ir., H. Budy Rahmat, MS., mengatakan, Tanaman
adalah mesin bagi usaha atau industri pertanian yang bekerja sangat efisien,
yaitu dengan proses fotosintetis CO2 dan H2O dibentuk menjadi zat senyawa awal
sederhana C6H12O6 (glukosa) disertai pengikatan energi cahaya matahari sebagai
sumber energi prima di jagat raya. Energi kimia yang telah terkandung dalam
hasil tanaman itu bisa di manfaatkan untuk melaksanakan berbagai aktivitas
kehidupan umat manusia, mulai dari denyut jantung, kedip mata, berpikir, hingga
gerak semua anggota badan; dan memenuhi kebutuhan nutrisi segenap organisme
lainnya di muka bumi ini. Selain sebagai pangan, fitokimia juga untuk keperluan
sandang, obat-obatan, bahan bakar, dan lain-lain banyak lagi.
Penelitian yang
saya laksanakan adalah sekelumit bagian solusi untuk mengatasi peningkatan
masalah yang dihadapi oleh Umat manusia, meliputi; Rumitnya penanganan sampah
dan Limbah, Penggunaan pestisida tidak ramah lingkungan; dan Penyediaan energi
dari sumber tidak terbarukan. Salah satu contoh; Mereduksi Limbah Menjadi
Biogas; Kebijakan pengelola sampah di Indonesia selama lebih dari 30 tahun
hanya bertumpu pada pendekatan kumpul-angkut-buang yang mengandalkan keberadaan
tempat pembuangan akhir (TPA), dengan terbitnya UU Nomor 18 tahun 2008,
Kebijakan diubah dengan pendekatan Reduce at source dan resource recycle
melalui penerapan 3R (reuce, recycle, reduce). Lebih lanjut PP Nomor 81 tahun 2012
yang mengatur bahwa penanganan sampah ada lima tahap; pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah dilakukan oleh lapisan
masyarakat serta didasarkan pada kebijakan.
Pengelolaan sampah
dapat diminimalkan dengan pengelolaan sampah yang terpadu ialah, mengkonversi
sampah menjadi energi (waste to energy). Salah satu energi yang dihasilkan dari
sampah adalah biogas. Teknologi Biogas adalah salah satu alternatif menuju
produksi bersih, berfokus pada pengurangan limbah, sejak awal di semua level,
meliputi ; rumah tangga, restoran, peternakan, rumah sakit, dan lian-lain. Limbah
merupakan salah satu indikator inefisiensi, maka keberhasilan upaya ini adalah
penghematan biaya produksi secara signifikan, demikian, Orasi Ilmiah ini yang
disampaikan pada acara Pengukuhan Jabatan Guru Besar.
Dalam
sambutannya, Rektor Unsil mengatakan, Keluarga Besar Unsil bersyukur kepada Alloh Swt, dan menyambut gembira atas
disampaikannya Orasi Ilmiah dalam rangka pengukuhan Guru Besar, karena hal
tersebut merupakan salah satu peristiwa penting bidang Akademik di Unsil. Sudah
sekian lama Unsil tidak menyelenggarakan upacara pengukuhan Guru Besar, kurang
lebih 7 tahun terakhir tahun 2009.
Karena Orasi
Ilmiah merupakan barometer kemajuan profesionalitas staf akademi di perguruan
tinggi. Ekspiktasi masyarakat pada guru besar atau Profesor boleh dikatakan
sangat besar, profesor dipandang memiliki kapasitas intelektualitas yang
tinggi, kompetensi profesor dalam bidangnya juga dinilai mumpuni, sejumlah
peraturan dan perundang-undangan memperkuat persepsi publik.
Pasal 1 ayat
3 Undang-undang No. 14 tahun 2005, tentang Guru dan dosen menyebutkan Profesor
adalah jabatan fungsional tertinggi bagi Dosen yang masih mengajar dilingkungan
pendidikan tinggi, pasal 49 menyebutkan beberapa fungsi profesor yaitu, menulis
buku serta menyebar luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Jumlah Guru
Besar di perguruan tinggi menjadi salah satu barometer kredibilitas perguruan
tinggi, hal itu tampak jadi kepercayaan pemerintah atau institusi lain dalam kesiapan
kerjasama.
Jumlah Guru
Besar di Unsil sebelumnya berjumlah 8 orang dan Alhamdulillah hari ini menjadi
9 Guru Besar di Unsil, sebagai berikut, FKIP 3 orang, Fakultas Ekonomi 2 orang,
Faperta 3 orang, dan Fakultas Tehnik 1 orang, demikian jelasnya.
Kemristek
Dikti DR. Hadirin menyampaikan, Orasi Ilmiah tadi cukup luar biasa berkenaan
dengan pertanian, kalau lihat pada Nawacita Presiden Jokowi yang harus dikuatkan
pada sektor pertanian dan ketahanan pangan, oleh karena itu potensi daerah yang
ada lingkungan Priangan timur ini, subur sekali, tanahnya bagus, cuacanya
bagus, mudah-mudahan hasil risetnya itu lebih aplikatif dan bermanfaat bagi
manusia. Oleh karena itu pada pembangunan secara nasional pada hari ini bahwa
bagaiman riset itu dikembangkan, sebab barang-barang produk luar negeri yang
hasilnya cukup, apalagi dengan masa MEA ini, ini cukup membanjiri kita semua,
sementara potensi alam itu luar biasa, persoalan kita akhirnya masuklah
peneliti-peneliti asing. Kalau lihat pada tujuan negara yang paling utama
sebetulnya ada dua sisi, pertama bagaiman meningkatkan ketahanan keamanan dan
kedua ketahanan pangan, inilah kalau membaca dengan seksama, demikian.
(mdt1-2).