Senin, 08 Januari 2018

Yusep: Waspada Terhadap Penyebaran Penyakit Difteri


Kabupaten Tasikmalaya
Mediatasik.com. Pada Upacara Pagi yang dilaksanakan di Halaman Kantor Sekterariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Yusep Yustisiawandana, MM., sekaligus sebagai Inspektur Upacara, mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk tetap tenang dan waspada terhadap penyebaran penyakit difteri yang saat ini sedang mewabah, Senin, (8/1/18).

Dalam sambutannya, Yusep mengatakan,  saat ini Kabupaten Tasikmalaya telah termasuk daerah dengan Kategori Luar Biasa Difteri (KLB Difteri), karena berdasarkan 7 kasus susfect difteri selama Bulan Desember 2017 satu diantaranya positif terkena penyakit difteri. “Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit manusia. Difteri termasuk penyakit menular yang dapat mengancam jiwa manusia, “katanya.

Yusep menjelaskan, pada saat ini kasus susfect difteri terus bertambah dibeberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu 1 orang dari Kecamatan Gunungtanjung dan 14 orang dari Kecamatan Bojongggambir yaitu dari Desa Bojongkapol, Desa Cempakasari dan Desa Kertanegla, sehingga total jumlah suspect difteri telah mencapai 21 orang terhitung dari bulan Desember 2017 hingga tanggal 5 Januari 2018, jelasnya.

Dengan kondisi KLB Difteri ini, Yusep mengharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam membantu mencegah dan menuntaskan  penyebaran penyakit difteri yaitu, jika menemukan kondisi masyarakat dengan ciri-ciri sakit pada tenggorokan, muncul selaput berwarna  putih abu-abu pada  tenggorokan dan amandel, demam, serta leher bengkak, maka harus segera melapor pada petugas kesehatan, harapanya.

Sementara itu, menurut Yusep Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan langkah-langkah pengobatan para penderita difteri dan membawa sampel penderita difteri untuk diteliti lebih lanjut ke  Laboratoriun Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat serta melakukan imunisasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Khusus di Kecamatan dominan susfect difteri, akan dilakukan immunisasi masal kepada warga di lingkungan sekitar penderita difteri,” katanya. (Mdt. 1-2).
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Contoh banner 2

Arsip Blog

Media Tasik